Kalau di postingan series Weekend Tanpa Mall sebelumnya saya menceritakan acara yang sudah berlalu, kali ini saya mau memperkenalkan family event menarik yang akan datang di Jakarta. Acara yang bertajuk Pizza Algorithm ini bertujuan untuk mengajarkan konsep computer programming atau computational thinking (CT) kepada anak-anak umur 4-12 tahun lewat metode Unplugged Coding. Wah, bacanya saja sudah mumet ya, tapi activity ini dijamin seru karena anak-anak diajak belajar sambil bermain dan membuat pizza.
Coding di dunia IT dikenal sebagai pembuatan code dengan suatu bahasa pemrograman agar menjadi sebuah aplikasi (apps) berguna baik di komputer, mobilephone maupun website. Sebagai seorang IT professional yang sering coding, saya tau bahwa programmer harus menguasai syntax bahasa pemrograman (misal C++, Java, Python), tapi sebenarnya kunci yang paling penting adalah menguasai CT, yaitu logika berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang dapat dilakukan komputer. Syntax atau struktur penulisan bahasa pemrograman itu mudah dipelajari dan bisa googling saja kalau lupa. Tapi cara berpikir kritis, kreatif dan persisten yang perlu dibentuk sedari dini. Skill ini sangat dibutuhkan di seluruh dunia di jaman serba digital seperti sekarang, apalagi nanti di masa depan saat anak kita sudah besar dan waktunya mereka mencari penghasilan sendiri. Walaupun anaknya nanti tidak berkecimpung di dunia IT, tapi keahlian critical thinking dan problem solving semacam ini dibutuhkan di bidang kerja manapun.
“Oke, saya tertarik untuk mengajari anak coding, lalu bagaimana caranya?” Saat ini sudah banyak aplikasi gadget yang dapat di-download di Google Playstore atau Apple App Store untuk mengajari anak coding, baik gratis maupun berbayar. Yang saya pernah coba itu Code-a-pillar. “Waduh, tambah screen time dong?” Sebelumnya saya pernah sharing bahwa anjuran screen time untuk anak itu hanya 2 jam per hari. Kalau dipakai buat belajar coding, jatah nonton video/film anak jadi berkurang. Tapi ternyata belajar coding ga harus pakai gadget, yang disebut juga Unplugged Coding. Metode ini memperkenalkan konsep-konsep CT dasar dengan aktivitas motorik atau media offline seperti kertas dan krayon, jadi mudah dimengerti seperti bermain saja. Contoh konsep dasar yang biasa diajarkan untuk early childs adalah Sequence (bagaimana berpindah dari titik asal ke titik tujuan), Loop (sebuah task yang diulang beberapa kali), dan Conditional (bagaimana jika terjadi sesuatu). Di internet sudah banyak contoh material yang bisa di-print, atau dicontek oleh orangtua yang ingin membuat printables-nya sendiri, misalnya di website teachyourkidscode.com.
“Hmm, saya masih merasa ga yakin bisa ngajari anak coding ini”. Jangan salah, sebenarnya coding itu sudah menjadi bagian hidup kita sehari-hari. Misalnya, kalau anak siap-siap untuk ke sekolah di pagi hari, yang harus dilakukan adalah (1) makan, (2) mandi, (3) gosok gigi, (4) pakai baju, dll. Contoh lainnya adalah cara membuat pizza, yang bisa dimainkan di acara Pizza Algorithm weekend ini di Pizza Hut Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Selain anak-anak diajari cara membuat pizza beneran oleh mbak dan mas Pizza Hut, mereka juga akan bermain Sequence dan Loop dengan tema pizza yang dipimpin oleh Kid Code Kid (KCK). Komunitas yang didirikan oleh alumni-alumni Teknik Informatika ITB ini (Deasy dan saya sendiri) berfokus untuk memperkenalkan coding bagi anak-anak mulai dari 4 tahun. Untuk lebih jelasnya mengenai profil KCK bisa kunjungi website ini.
Acara Pizza Algorithm akan diadakan di hari Sabtu ini tanggl 19 Oktober 2019 jam 1.30pm siang, dengan biaya Rp.50,000/anak. Setiap anak akan mendapatkan pizza yang dibuatnya, minuman, souvenir dan certificate dari Pizza Hut, serta printables materials dan certificate dari KCK. Nah, tunggu apalagi, yuk daftarkan anak-anak anda di form pendaftaran ini. Ajak mereka berakhir pekan yang bermanfaat tanpa ke mall, dengan belajar coding sambil membuat pizza!