Skip to content

La Grandissimo Grand Indonesia

Setelah beberapa bulan, akhirnya gw menyaksikan pilem di bioskop lagi. Ga tanggung-tanggung bo, nontonnya di Blitz Megaplex Jakarta! Berangkat dari Bandung jam 12 siang, gw bareng Oka en Amudi nonton The Restless jam 16.45. Hohoho hebat, bukan?!

Ya bukanlah! Kemarin kami ke jakarta untuk menunaikan tugas mengantarkan dokumen game Nusantara Online buat lomba GMIC (Game Maker Indonesia Contest) di HotGame (Gramedia Majalah). Coba tebak berapa lama prosesi penyerahan dokumen? Tak lebih dari 15 menit, saudara-saudara! Padahal perjalanan pulang pergi begitu jauh. Jadinya kami berinisiatif untuk hangout terlebih dahulu sebelum balik lagi ke bandung. Kebetulan belom pernah nonton di blitz jakarta, so there we wentGrand Indonesia!

Makjang, mal itu gede banget. What I meant ‘gede banget’ is really.really.huge! Seperti kata Amudi, itu adalah tipe mal yang ga akan pernah rame. Karena selaen barang nya mahal-mahal, tempatnya luaaaassss banget. Tapi mungkin karena mal nya juga belom sepenuhnya beres, masi ada tukang bangunan disana-sini en counter produknya banyak yang belom buka. Jadinya walopun gede, ga nyampe setengah jam kami sudah kembali lagi ke blitz buat nongkrong disana nungguin pilem dimulai…makjang, pewek banget en sepi! Klo di blitz bandung sangat kesulitan nyari tempat duduk gratis, di blitz jakarta lo bisa tidur-tiduran! Selain sofa di luar, kita bisa juga nongkrong-nongkrong di Function Room (ada mejanya), Smoking Lounge paling gaya se-Jakarta, Digital Beat Store buat donlot lagu, Gamesphere buat maen xbox 360 (10ribu untuk setengah jam), en ngemil pez candy. Tapi klo dari studio kayanya lebih bagusan di bandung…subtitle-nya suka ilang ato kecepetan, speaker nya sempet nge-hang ga jelas selama semenit pas awal-awal. Mehhh, tah papa =_=

Hem, pilem The Restless sendiri tidaklah cukup menarik. Tapi karena korean movie, awak sihh suka-suka aja. Biasalah korea, mau se-action ato se-epik apapun, pasti unsur romantics nya tetep kuat! Ceritanya tentang Yi Kwak yang bisa ngeliat setan, sehingga ia ikut bergabung dalam Chu-Yong-Dae, tentara pembasmi setan dan pemberontak pemerintahan, hingga akhirnya semua tentara itu mati terbunuh dalam perang kecuali Yi Kwak. Dalam persembunyiannya dari pemerintah, ia tiba-tiba masuk ke Joongcheon (Restless ato Dunia Antara), tempat roh roh manusia bersemayam di antara bumi dan surga selama 49 hari sebelum bereinkarnasi. Di sana ia bertemu dengan So-Hwa, roh kekasihnya dulu yang telah mati, penjaga gerbang ke bumi. Yi Kwak berusaha menyelamatkan So-Hwa dari serangan roh-roh restless yang ingin kembali ke bumi, yaitu teman-teman Chu-Yong-Dae nya dulu. Romantis, tapi ga cukup dramatis buat gw menitikkan air mata. Palingan pas Yi Kwak membunuh (roh) sahabatnya yang sangat baik en sayang sama dia, nahh pas itu my eyes agak berair dikitlah :p Tapi efek nya keren bo, wussss!

Abis nonton, kami bertiga nyari makan. Awalnya sempet ragu buat masuk ke Food Louver (food court) nya Grand Indonesia, karena dari luar keliatan seperti ‘err…is it affordable?’ Soalya ada penjaga gerbang nya segala, makjang! Tapi ternyata setelah masuk…makanannya gitu-gitu aja, sama aja kayak food court PS. Whooaaaa dekorasinya keren banget, serius! Very kayu-ish en bambu-ish…yang keren adalah wastafelnya, klo ga diperhatiin ga tau klo ada wastafel dibalik kaca-kaca berbambu itu. Food court nya adalah skybridge (dibawahnya ada jalan gtu). Sambil makan kita bisa ngeliat pemandangan kota jakarta, mungkin karena itulah dinamain Louver.
Prosesi perpulangan…dari jakarta jam 8 malem, jadi udah ga terlalu mengalami macet-pulang-kantor, hoamhhh!

Leave a Reply

Your email address will not be published.